Jarimu Harimaumu, Bijaklah bermedia
sosial !!
Dulu ada
peribahasa 'mulutmu harimaumu'. Namun, di era digital seperti sekarang ini,
peribahasa tersebut mungkin bermetamorfosa menjadi 'jarimu harimaumu”. Jangan
sampai kata-kata yang kamu buat seperti 'Bodoh' meluncur dari jari kamu karena
itu akan memperlihatkan emosi dan karakter negatif pribadi seseorang.
Kemajuan
teknologi sekarang ini sangat dimudahkan dengan adanya peningkatan dalam hal
kecanggihan. Generasi di zaman ini telah dimanjakan dengan kehadiran
teknologi yang semakin canggih tersebut.
Selain itu, karena tuntutan zamanlah yang membuat teknologi terus
mengalami peningkatan dan tak bisa lepas dari kehidupan generasi ini, dengan
adanya kehadiran teknologi yang semakin canggih tersebut membuat manusia
semakin mudah untuk berkomunikasi.
Teknologi Informasi di era globalisasi sangat berkembang pesat di
dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas komunikasi yang semakin
canggih memberikan peluang bagi setiap individu untuk mengakses informasi
sesuai keinginan serta dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan suatu perubahan besar
dalam komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat di era modern. Berdasarkan data
di Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) (2013, hlm. 1) dapat
diketahui bahwa “Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka
tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial”.
Dari
sekian banyak pengguna media sosial, kaum remaja adalah adalah yang paling banyak menjadi pengguna
media sosial. Berdasarkan data yang diperoleh Depkominfo (2012, hlm. 1) dapat
diketahui bahwa “semakin banyak pengguna internet merupakan anak muda. Mulai
dari usia 15-20 tahun dan 10-14 tahun meningkat signifikan”.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang
kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media
sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya
tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.
Semakin seringnya remaja mengakses media
sosial, akan memberikan dampak terhadap beberapa hal, baik itu positif maupun
negatif. Misalnya dalam dunia pendidikan, untuk dampak positifnya dapat
digunakan sebagai sarana penunjang proses pembelajaran, seperti saling
penyampai dan bertukar informasi mengenai PR, kisi-kisi, maupun materi. Selain
itu diperoleh dari data hasil penelitian pengaruh penggunaan jejaring sosial
terhadap motivasi belajar siswa-siswi SMP kelas IX di Kecamatan Banjarmasin
Barat yaitu adanya pengaruh yang negatif terhadap motivasi belajar remaja yang
berdampak pada rendahnya nilai UN. Media sosial juga dijadikan sarana untuk
melakukan kecurangan saat Ujian Nasional digunakan para oknum penjual kunci
jawaban onlin. Berdasarkan data dari koran online
republika
(06/04/16), tahun ini ditemukan akun media sosial pada aplikasi Line bernama
‘Bandar Kunci Jawaban’ yang mana akun ini digunakan untuk mengedarkan kunci
jawaban UN.
Dikutip dari Rismana (2016), dampak
negatif lain dari penggunaan media sosial dapat menjadikan seseorang susah
bergaul. Media sosial seakan memberikan dunia tersendiri bagi penggunanya atau
yang biasa disebut dengan ‘dunia maya’, sehingga tidak sedikit dari mereka
tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya di kehidupan nyata.
Selain itu kehadiran media sosial membuka ruang yang lebar bagi kita untuk
berkomunikasi satu sama lain. Orang lain bisa
tahu kemarin adalah hari pertama kamu kerja dengan mengabarkannya via sosial
media. Kamu bisa menyatakan kekaguman kepada boyband yang kamu idolakan secara
langsung dengan mengomentari satu postingan foto di akun instagramnya, bahkan
mengirim pesan pribadi; Artis yang kamu tidak suka gara-gara sering bikin
kontroversi di tv itu bisa kamu “omelin” di twitter atau memberi komentar yang
pedas. Leluasa bukan?
Saking leluasannya, banyak orang yang kurang bijak dalam bermedia
sosial. Tanpa pikir panjang orang bisa memaki, berkata kasar, hate speech hanya
dengan mengetiknya dengan jari tangan dan langsung mempostingnya di media sosial.
Saat ini hampir semua orang menggunakan media sosial dan sudah menjadi
kebutuhan hidup manusia. Sehingga kita diharuskan untuk bijak dalam bermedia
sosial, karena kita makhluk sosial dan saling terhubung satu sama lain, seperti
kehidupan dalam bermasyrakat diperlukan kehati-hatian dalam berujar dan
bertindak. Kebebasan dalam berpendapat tidak berarti bahwa kita boleh posting
segala hal secara serampangan, karena kebebasan bukan kebablasan. Harus
hati-hati pula dalam menyebarkan postingan, karena jarimu adalah harimaumu.
10 best vegan dishes in Vegas right now
BalasHapusThe Wynn Las Vegas has the best vegan options at oakley titanium glasses the best vegan 2020 escape titanium eateries titanium connecting rod in the world. The 2014 ford fusion energi titanium Best Vegan Burger in Vegas | WYNN-SWYNN-SWYNN-SWYNN-SWYNN-SWYNN. burnt titanium
q323r4tbapl301 wholesale sex toys,dildo,dildo,cheap sex toys,realistic dildos,black dildos,dog dildo,dog dildos,wholesale sex doll j546n5fugsw299
BalasHapus