Selasa, 17 April 2018

Jarimu Harimaumu, Bijaklah bermedia sosial !!



Jarimu Harimaumu, Bijaklah bermedia sosial !!
Dulu ada peribahasa 'mulutmu harimaumu'. Namun, di era digital seperti sekarang ini, peribahasa tersebut mungkin bermetamorfosa menjadi 'jarimu harimaumu”. Jangan sampai kata-kata yang kamu buat seperti 'Bodoh' meluncur dari jari kamu karena itu akan memperlihatkan emosi dan karakter negatif pribadi seseorang.
Kemajuan teknologi sekarang ini sangat dimudahkan dengan adanya peningkatan dalam hal kecanggihan. Generasi di zaman ini telah dimanjakan dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih tersebut.  Selain itu, karena tuntutan zamanlah yang membuat teknologi terus mengalami peningkatan dan tak bisa lepas dari kehidupan generasi ini, dengan adanya kehadiran teknologi yang semakin canggih tersebut membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi.
Teknologi Informasi di era globalisasi sangat berkembang pesat di dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas komunikasi yang semakin canggih memberikan peluang bagi setiap individu untuk mengakses informasi sesuai keinginan serta dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu. Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan suatu perubahan besar dalam komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat di era modern. Berdasarkan data di Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) (2013, hlm. 1) dapat diketahui bahwa “Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial”.
Dari sekian banyak pengguna media sosial, kaum remaja adalah  adalah yang paling banyak menjadi pengguna media sosial. Berdasarkan data yang diperoleh Depkominfo (2012, hlm. 1) dapat diketahui bahwa “semakin banyak pengguna internet merupakan anak muda. Mulai dari usia 15-20 tahun dan 10-14 tahun meningkat signifikan”. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.
Semakin seringnya remaja mengakses media sosial, akan memberikan dampak terhadap beberapa hal, baik itu positif maupun negatif. Misalnya dalam dunia pendidikan, untuk dampak positifnya dapat digunakan sebagai sarana penunjang proses pembelajaran, seperti saling penyampai dan bertukar informasi mengenai PR, kisi-kisi, maupun materi. Selain itu diperoleh dari data hasil penelitian pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa-siswi SMP kelas IX di Kecamatan Banjarmasin Barat yaitu adanya pengaruh yang negatif terhadap motivasi belajar remaja yang berdampak pada rendahnya nilai UN. Media sosial juga dijadikan sarana untuk melakukan kecurangan saat Ujian Nasional digunakan para oknum penjual kunci jawaban onlin. Berdasarkan data dari koran online republika (06/04/16),  tahun ini ditemukan akun media sosial pada aplikasi Line bernama ‘Bandar Kunci Jawaban’ yang mana akun ini digunakan untuk mengedarkan kunci jawaban UN.
Dikutip dari Rismana (2016), dampak negatif lain dari penggunaan media sosial dapat menjadikan seseorang susah bergaul. Media sosial seakan memberikan dunia tersendiri bagi penggunanya atau yang biasa disebut dengan ‘dunia maya’, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya di kehidupan nyata.
Selain itu kehadiran media sosial membuka ruang yang lebar bagi kita untuk berkomunikasi satu sama lain. Orang lain bisa tahu kemarin adalah hari pertama kamu kerja dengan mengabarkannya via sosial media. Kamu bisa menyatakan kekaguman kepada boyband yang kamu idolakan secara langsung dengan mengomentari satu postingan foto di akun instagramnya, bahkan mengirim pesan pribadi; Artis yang kamu tidak suka gara-gara sering bikin kontroversi di tv itu bisa kamu “omelin” di twitter atau memberi komentar yang pedas. Leluasa bukan?
Saking leluasannya, banyak orang yang kurang bijak dalam bermedia sosial. Tanpa pikir panjang orang bisa memaki, berkata kasar, hate speech hanya dengan mengetiknya dengan jari tangan dan langsung mempostingnya di media sosial. Saat ini hampir semua orang menggunakan media sosial dan sudah menjadi kebutuhan hidup manusia. Sehingga kita diharuskan untuk bijak dalam bermedia sosial, karena kita makhluk sosial dan saling terhubung satu sama lain, seperti kehidupan dalam bermasyrakat diperlukan kehati-hatian dalam berujar dan bertindak. Kebebasan dalam berpendapat tidak berarti bahwa kita boleh posting segala hal secara serampangan, karena kebebasan bukan kebablasan. Harus hati-hati pula dalam menyebarkan postingan, karena jarimu adalah harimaumu.

Selasa, 17 Januari 2017

Komunikasi Massa

Makalah ini Disusn sebagai Tugas Kelompok Akhir Semester Mata Kuliah Teknik Komunikasi







  


Disusun Oleh :
Rofifah Putri Astuti       F100150184
Mardhiana Anggraini     F100152001
Khonsa’ Izzatul J           F100152004
Kelas B



FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Efek Komunikasi Massa terhadap Individu, Masyarakat Sosial, dan Kebudayaan” dengan baik. Makalah ini penulis susun dengan harapan agar dapat menambah pengetahuan tentang Komunikasi Massa dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi.
Makalah ini merupakan hasil telaah dari beberapa referensi tentang Efek Komunikasi Massa. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang Efek Komunikasi Massa. Oleh karenanya, penulis ucapkan terimakasih karena penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah  ini bermanfaat.

Surakarta,  12 Januari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
A.    Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................1
C.     Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II Pembahasan.................................................................................................2
A.    Pengertian Komunikasi Massa.....................................................................2
B.     Efek Komunikasi Massa............................................................................3
1.      Efek Komunikasi Massa terhadap Individu...........................................3
2.      Efek Komunikasi Massa terhadap Masyarakat Sosial...........................5
3.      Efek Komunikasi Massa terhadap Kebudayaan.....................................7
BAB III Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menganut paham open sky polecy (kebijakan langit terbuka) sehingga tidak membatasi dalam hal berkomunikasi. Akan tetapi komunikasi yang semakin global menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam segala aspek kehidupan. Globalisasi komunikasi juga mengubah cara pandang manusia maupun individu tentang pola berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain lain sehingga mayoritas penduduk Indonesia mulai ikut-ikutan trend asing. Selain itu, kemajuan komunikasi massa juga dapat terjadi melalui alat-alat elektronik atau alat komunikasi massa, seperti televisi, radio, internet, film, majalah, dan surat kabar. Suatu bentuk komunikasi massa dapat dipastikan merupakan alat yang kuat dalam membentuk opini serta efek dalam perilaku.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai efek komunikasi massa yang mencakup pengertian komunikasi massa beserta efeknya terhadap individu, masyarakat sosial, dan kebudayaan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi massa?
2.      Bagaimana efek komunikasi massa terhadap individu, masyarakat sosial, dan kebudayaan?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.      Menjelaskan pengertian komunikasi massa.
2.      Menjelaskan efek komunikasi massa terhadap individu, masyarakat sosial, dan kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Komunikasi Massa
Gerbner (dalam Morissan, dkk, 2013) mendefinisikan komunikasi sebagai interaksi sosial melalui pesan (sosial interaction through messages) sedangkan massa menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar. Menurut Richard West dan Lynn H.Turner (dalam Rosmawaty, 2010), komunikas massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi. Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, CD-room, dan radio, akan tetapi di era sekarang komunikasi massa sudah meliputi teknologi berbasis komputer, termasuk email, internet, televisi kabel digital, teknologi video DVD, pesan instan (instant message-IM), dan telefon genggam.
Sutrisna Dewi (2007) menyebutkan dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri : (1) pesan bersifat terbuka, (2) penerima adalah khalayak yang variatif, (3) pengirim dan penerima dihubungkan oleh saluran yang diproses secara mekanik, (4) berlangsung satu arah dan kecepatan umpan balik tergantung pada teknologi, (5) penyebaran melalui media massa berlangsung cepat, serempak, dan luas, (6) biaya produksi cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga yang relatif lebih banyak, (7) komunikasi massa berfungsi menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan.
Menurut  Steven A. Chaffee ada tiga pendekatan dalam melihat efek media massa, yaitu sebagai berikut:
1.        Pendekatan yang pertama yaitu kecenderungan melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun media itu sendiri.
2.        Pendekatan yang kedua yaitu melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa. Perubahan ini meliputi perubahan kognitif (penerima informasi), perubahan efektif (perubahan perasaan atau sikap), dan perubahan behavioral (perubahan perilaku).
3.        Pendekatan yang ketiga yaitu meninjau satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa, meliputi individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa.
Sedangkan efek komunikasi massa terbagi menjadi tiga, yaitu efek komunikassi massa terhadap individu, efek komunikasi massa terhadap masyarakat, dan efek komunikasi massa terhadap kebudayaan.

B.     Efek Komunikasi Massa
Suatu bentuk komunikasi massa dapat dipastikan merupakan alat yang kuat dalam membentuk opini serta efek dalam perilaku. Pada saat bersamaan, terdapat kesulitan dalam memprediksi sebuah efek, mendesain efek, atau pembuktian terhadap efek yang terjadi karena suatu kejadian. Meski keadaannya demikian, efek dari komunikasi massa tetap dapat ditelisik melalui perkembangan teori yang berjalan dan berbagai jenis efek yang terjadi beserta model alternatif utama berdasarkan suatu kejadian.Menurut Perse (2001), efek tersebut dapat diamati melalui tabel berikut ini:

Asal-usul efek
Variable isi media
Variable khalayak
Langsung
Segera, sama, dapat diamati, jangka pendek, penekanan pada perubahan.
Memiliki ciri khas, merangsang, nyata
Tidak relevan
Bersyarat
Individualis; memaksakan; perubahan pemikiran emosi dan tingkah laku; jangka panjang dan pendek
Tidak relevan
Kategori sosial
Hubungan sosial
Perbedaan individu
Kumulatif
Berdasarkan terpaan kumulatif pikiran atau emosi; jarang berkaitan dengan perilaku
Konsonan melewati saluran, pengulangan
Tidak relevan
Pertukaran kognitif
Segera dan jangka pendek pikiran dan emosi; memungkinkan berdampak terhadap perilaku
Tanda visual dianggap penting
Skema buatan
Suasana hati
Tujuan

1.      Efek Komunikasi Massa terhadap Individu
Efek komunikasi massa terhadap individu merupakan suatu pengaruh dari media kepada pengguna. Pengguna komunikasi adalah faktor terpenting bagi komunikasi massa karena mereka adalah konsumen dari suatu media. Keberhasilan suatu komunikasi massa sendiri bergantung pada seberapa besar ia dapat memperoleh penggunanya seperti pembaca, pendengar dan penonton.Berikut beberapa efek yang bisa ditimbulkan karena komunikasi massa terhadap individu:
a)      Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Seperti mencarikan berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan, memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum, pembelajaran otodidak dan memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
b)     Efek afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
Selain itu, dapat pula menimbulkan perolehan pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial, mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dan memungkinkan untuk terjadinya interaksi sosial, serta membantu menjalankan peran sosial lainnya.
Dalam predisposisi individual, lebih mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.
c)      Efek Behavioral
Beberapa orang akan lebih rentan daripada yang lain untuk bereaksi atau merespons ‘stimuli’, lebih berisiko ketika efek yang berbahaya terlibat. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Elaborasi terhadap model stimulus-respon yang dasar untuk kasus menonton televisi, misalnya, dikembangkan oleh Comstock et al. (1978) untuk membantu mengatur hasil penelitian di bidang ini.
Komunikasi massa mempengaruhi bagaimana individu mempunyai kecenderungan untuk meniru atau modelling. Sedangkan derajat kesenangan dan rangsangan dimana perilaku alternatif digambarkan, semakin banyak rangsangan dan semakin sedikit perilaku (atau lebih banyak pengulangan) maka semakin besar kemungkinan pembelajaran terjadi. Semua yang terdapat pada komunikasi massa memengaruhi kemungkinan untuk mempelajari tindakan (efek).

2.      Efek Komunikasi Massa terhadap Masyarakat Sosial
Keberadaaan komunikasi massa ini salah satu bentuknya adalah sebuah media masa yang dalam penyajian informasi cenderung memicu perubahan serta membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Media massa ini dapat berupa televisi, radio, koran, pamflet, baliho, simbol dan lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Pesan/informasi yang disampaikan oleh komunikasi massa ini bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan diri mereka, merasa cukup namun juga berdampak mengurahi kepercayaan terhadap diri sendiri dan merasa rendah dari yang lain. Berikut adalah beberapa efek komunikasi massa terhadap masyarakat sosial :
a)      Efek ekonomis
Kehadiran media massa menggerakkan usaha, meliputi produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar membuat  pabrik kertas Koran menjadi hidup, memberi pekerjaan  bagi para jurnalis, dan berpengaruh terhadap bisnis periklanan. Kehadiran televise menyuburkan tumbuhnya rumah produksi, memberi lapangan kerja bagi juru kamera, sutradara, penulis naskah, dan artis. Begitu juga radio membuka peluang bisnis yang baik bagi para pengiklan, dubber, dan penyiar.
b)     Efek sosial dan gaya hidup
Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Misalnya, radio dan televisi dapat meningkatkan status sosial miliknya di pedesaan, televisi di kelurahan membentuk jaringan interaksi yang baru bagi masyarakat desa. Selain itu, komunikasi massa dapat berdampak dalam perubahan gaya hidup dalam hal peniruan terhadap diri seorang yang digagumi berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Seseorang akan cenderung meniru segala sesuatu yang berhubungan baik dari pakaian, gaya, penampilan yang membuat dirinya menjadi seperti orang lain/ idolanya. Pola perilaku mereka ini sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku.
c)        Efek Pola Pikir dan Konsumerisme
Dengan tersebarnya dengan mudah komunikasi melalui media massa ini menyebabkan manusia cenderung berpikir praktis. Kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumen dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instan. Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.
d)     Efek Penyimpangan Norma-norma Sosial
Pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa. Media massa yang tidak mampu menyaring informasi yang ditawarkan menyebabkan masyarakat melakukan penyimpangan-penyimpangan. Norma-norma sosial yang ada sudah tidak mampu membendung arus informasi yang semakin cepat dan tak terkendali.

3.    Efek Komunikasi Massa terhadap Kebudayaan
Hubungan yang dilakukan antara dua masyarakat yang berbeda memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Proses pengadaptasian suatu kebudayaan baru cenderung lebih kuat dan lebih cepat sehingga budaya tradisional setiap masyarakat mulai ditinggalkan tidak menutup kemungkinan akan dilupakan. Tanpa adanya komunikasi massa tidak mungkin dapat mewariskan unsur-unsur kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya, serta dari satu tempat ke tempat yang lain. Komunikasi juga merupakan sarana yang dapat menjadikan individu sadar akan dan menyesuaikan diri dengan sub budaya dan kebudayaan asing yang dihadapinya. Dengan demikian kebudayaan dibentuk, ditransmisikan dan dipelajari melalui komunikasi.
Kebudayaan tidak saja menentukan siapa dapat berbicara dengan siapa, mengenai apa dan bagaimana komunikasi sebaiknya berlangsung, tetapi juga menentukan cara meng-encode atau menjadi pesan, makna yang dilekatan pada pesan, dan dalam kondisi bagaimana macam-macam pesan dapat dikirimkan dan ditafsirkan. Kebudayaan yang berbeda menghasilkan praktik komunikasi yang berbeda pula. Denga demikian, melalui komunikasi kita membentuk kebudayaan, sebaliknya kebudayaan aturan dan pola-pola komunikasi.
Berikut merupakan contoh proses-proses kebudayaan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat karena komunikasi :
1)      Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan unsur-unsur dari berbagai kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut. Misalnya proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaan dalam masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi. Misalnya kebiasaan memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda.
2)   Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penyesuaian atau peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.




BAB III
KESIMPULAN

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menganut paham open sky polecy (kebijakan langit terbuka) sehingga tidak membatasi dalam hal berkomunikasi. Akan tetapi komunikasi yang semakin global menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam segala aspek kehidupan. Perubahan-perubahan tersebut disebabkan karena adanya efek komunikasi massa terhadap individu, masyarakat sosial, dan kebudayaan.
Komunikas massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi. Menurut  Steven A. Chaffee ada tiga pendekatan dalam melihat efek media massa, yaitu (1) pendekatan yang pertama yaitu kecenderungan melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun media itu sendiri, (2) pendekatan yang kedua yaitu melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa. Perubahan ini meliputi perubahan kognitif (penerima informasi), perubahan efektif (perubahan perasaan atau sikap), dan perubahan behavioral (perubahan perilaku); (3) pendekatan yang ketiga yaitu meninjau satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa, meliputi individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa.
Efek komunikasi massa terhadap individu merupakan suatu pengaruh dari media kepada pengguna. Efek ini mencakup efek kognitif, afektif, dan behavioral. Selain itu, keberadaaan komunikasi massa dalam penyajian informasi cenderung memicu perubahan serta membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat sehingga menimbulkan efek dalam masyarakat sosial, antara lain efek ekonomis, sosial dan gaya hidup, pola pikir dan konsumerisme, serta pudarnya norma-norma sosial. Komunikasi massa juga memberikan efek terhadap kebudayaan. Hal ini terwujud dalam hubungan yang dilakukan antara dua masyarakat yang berbeda memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Komunikasi massa berperan sebagai sarana yang dapat menjadikan individu sadar akan dan menyesuaikan diri dengan sub budaya dan kebudayaan asing yang dihadapinya.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Depari Eduard, Colin MacAndrews. (1995). Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Liliweri, Alo. 2011. Komunkasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.
McQuail, D. 2001. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.
Morissan, dkk. 2013. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Rakhmat, Jalaluddin. 1990. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rosmawaty. 2010. Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Penerbit Widya Padjadjaran.